Sekitar 70% tubuh manusia diisi oleh cairan. Inilah alasan kenapa cairan jadi faktor terpenting untuk dipenuhi. Selain untuk menghilangkan haus, minum air dalam jumlah cukup berfungsi untuk melindungi organ dan jaringan tubuh, mengatur suhu tubuh, serta jadi pelumas pada persendian.
Namun karena aktivitas harian, dan tubuh terus menjalankan fungsinya setiap saat, jumlah cairan tubuh pun selalu berubah. Bahkan untuk Anda yang menjalankan aktivitas fisik yang cukup intens, jumlah cairan tubuh bisa menyusut dengan sangat cepat.
Untuk mengatasi hal tersebut, mengandalkan air putih saja dianggap belum cukup. Dalam kondisi tertentu Anda disarankan untuk mengkonsumsi minuman isotonik.
Apa Itu Minuman Isotonik?
Minuman isotonik merupakan jenis minuman yang banyak dipilih para olahragawan atau mereka yang melakukan aktivitas fisik dengan intensitas tinggi. Tidak hanya itu, saat berbuka berpuasa atau ketika cuaca sedang panas, minuman ini kerap jadi pilihan utama.
Minuman isotonik sendiri pada dasarnya masuk dalam jenis sport drink dengan kandungan mineral, karbohidrat dan elektrolit, yang secara khusus digunakan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, serta mengembalikan keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Jenis minuman ini lebih mudah dan cepat diserap tubuh karena memiliki konsentrasi serta tekanan osmotik yang sangat mirip dengan cairan tubuh. Umumnya, minuman isotonik memiliki komposisi:
- 12-16 persen karbohidrat
- 19 gram gula
- 200 mg sodium
- 80 kalori per 250 ml
Karena sangat mirip dengan cairan tubuh, minuman isotonik kerap dijadikan sebagai solusi bagi mereka yang mengalami dehidrasi, termasuk dijadikan sebagai menu berbuka puasa, minuman utama bagi pasien diare, dan kondisi lainnya yang membutuhkan asupan cairan tubuh dalam waktu singkat.
Apakah Bisa Dikonsumsi Setiap Hari?
Seperti dijelaskan di atas, minuman isotonik memiliki komposisi yang mirip dengan cairan alami dalam tubuh sehingga lebih mudah diserap tubuh dan cepat menggantikan cairan tubuh yang hilang. Tapi untuk dikonsumsi setiap hari, hal ini hanya berlaku dalam kondisi tertentu.
Misalnya untuk Anda yang rutin berolahraga, setidaknya 90 menit menit per hari, atau orang yang menjalankan aktivitas fisik dengan intensitas tinggi, bekerja di tempat yang membuat Anda terus menerus mengeluarkan keringat dan lainnya.
Sementara untuk Anda yang tidak masuk dalam kategori kehilangan cairan tubuh dalam jumlah banyak setiap hari, minuman isotonik tidak dianjurkan. Hal tersebut disebabkan karena kandungan kalori di dalamnya cukup tinggi, sehingga beresiko menyebabkan obesitas.
Tidak hanya itu, penelitian yang dilakukan di New Zealand, menyebutkan jika konsumsi minuman isotonik setiap hari berhubungan erat dengan peningkatan risiko diabetes, masalah pada jantung dan tekanan darah tinggi akibat sodium dan kadar gula yang cukup tinggi.
Selain itu, terlalu banyak konsumsi minuman isotonik dapat membebani ginjal, dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan dalam jangka panjang.
Maka dari itu, konsumsi minuman isotonik memang baik untuk menjaga fungsi tubuh tetap optimal. Tapi tidak boleh dilakukan setiap hari. Untuk konsumsi harian, Anda hanya butuh minum air putih sebanyak 2-3 Liter per hari, atau sekitar 4-5 botol air mineral kemasan 600 mL.